Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Pungkasiadi menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari pabrik baja PT Hidup Karya Abadi ke dapur umum yang ada di Pondok Pesantren (Ponpes) Segoro Agung Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Jumat (1/5/2020).
Bantuan berupa lima ton beras dan 200 kardus mie instans tersebut diserahkan bersama Kapolres Mojokerto AKBP Feby DP Hutagalung dan Dandim 0815 Mojokerto Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto. Ditambah bantuan sayur mayur, bumbu dapur dan uang sebesar Rp15 juta dari PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Majatama.
Dalam kesempatan tersebut, bupati bersama Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Yayuk Pungkasiadi dan Kapolres serta Dandim 0815 Mojokerto memasak di dapur umum. Bupati bersama istri masak mie, Kapolres memasak tumis, sementara Dandim 0815 Mojokerto masak telur dadar.
Setelah memasak, mereka turun menurunkan bantuan berupa sayur mayur serta bumbu dari dari atas mobil pikap ke pendopo Ponpes Segoro Agung. Tak berhenti disitu, orang nomor satu di Kabupaten Mojokerto ini naik truk untuk menurunkan ratusan mie instans.
Pungkasiadi mengatakan, tepat di Hari Buruh yang merupakan hari libur, tapi tidak bagi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto. “Kita semua di sini berkumpul di dapur umun bareng-bareng membantu yang mungkin hari ini belum bisa masak, kita juga menerima permintaan,” ungkapnya.
Namun setiap kecamatan di Kabupaten Mojokerto akan digilir untuk mendapatkan nasi bungkus. Karena saat ini, dapur umum Ponpes Segoro Agung menyiapkan 1.500 bungkus nasi sampai lebaran nanti dengan yang sasarannya telah dikomunitas dengan forpimda kecamatan. Forpimda kecamatan bisa mengajukan permintaan nasi bungkus ke dapur umum.
“Contoh Kecamatan Sooko mengajukan 200 nasi bungkus, nanti akan kita kirim tapi bergilir karena maksimal kemampuan kita sebanyak 2.000 bungku. Bisa juga di Posko Pengaduan (PWI Mojokerto) bila ada yang membutuhkan agar komunikasi kesini. Nasi bungkus ini untuk buka puasa,” katanya.
Sebanyak lima ton beras, 200 kardus mie instans, sayur mayur dan bumbu dapur serta uang sebesar Rp15 juta tersebut diserahkan ke dapur umum Ponpes Segoro Agung untuk menyokong keberlangsungan dapur umum. Ditargetkan dapur umum tersebut ada sampai lebaran nanti.
“Namun akan kita tinjau kembali, evaluasi kembali kalau memang haris berlanjut pasti kita upayakan untuk berlanjut. Untuk peta sebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto, masih sama dengan kemarin, tidak ada informasi tambahan. Mudah-mudahan tidak berkembang lagi. Kita coba tracing semua, mulai laboratorium, skrining, jika ada indikasi akan kita rapid test,” jelasnya.
Dengan tujuan agar tidak ada penyebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto lagi. Terkait penyekatan, lanjut Bupati, sudah jauh hari dilakukan pihak Polres Mojokerto bersama Kodim 0815 Mojokerto. Menurutnya, Pemkab Mojokerto serius memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto.
“Dari awal sudah dilakukan di beberapa titik. Tidak terlalu sore (penerapan jam malam, red), jam 9 malam sampai 5 pagi. Dalam penyebaran Covid-19, balita dan di atas 50 tahun memang rawan. Seperti saya ini. Artinya kita sampaikan semua, mohon maaaf yang meninggal paling banyak usia lanjut,” tegasnya.
Sehingga pihaknya terus mengimbau agar masyarakat khususnya lanjut usia (lansia) untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan. Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), cuci tangan pakai sabun, pakai masker saat keluar dan yang paling penting yakni jaga jarak.
Sementara itu, Peta Sebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto per 30 April 2020, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 499 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 63 orang dan pasien positif Covid-19 sebanyak enam orang. [tin/suf]
Reporter : Misti P.